Konsultan Katiga Indonesia

apa itu sertifikasi iso

Kepatuhan dalam industri konstruksi merupakan hal yang sangat penting, karena hal ini memastikan langkah-langkah keselamatan yang lebih baik, mengurangi kecelakaan, dan meningkatkan kredibilitas pemangku kepentingan. Dengan menyederhanakan proses dan mendorong peningkatan berkelanjutan, perusahaan konstruksi dapat mematuhi standar lingkungan dan memfasilitasi komunikasi yang efektif di antara anggota tim. Hal ini menumbuhkan reputasi positif, menarik peluang bisnis baru, dan mendorong praktik-praktik etis dalam industri. Selain itu, Industri konstruksi juga menghadapi berbagai tantangan dan risiko, termasuk persyaratan peraturan yang kompleks, penundaan proyek, pembengkakan biaya, keselamatan kerja, dan masalah lingkungan. Oleh karena itu, standar ISO sangat penting dalam mengatasi masalah ini dengan menyediakan kerangka kerja untuk praktik terbaik dan pedoman yang diterima secara internasional.

Tantangan dalam Proses Sertifikasi ISO

Berikut 7 tantangan yang akan dihadapi oleh sektor konstruksi dalam proses sertifikasi ISO : 

  1. Memahami pedoman

Memahami pedoman ISO terkadang menjadi hal sulit bagi sektor industri, karena hal ini mencakup semua, mulai dari protokol keamanan informasi hingga manajemen insiden dan kelangsungan bisnis.

  1. Membangun kerangka kerja yang sesuai dengan persyaratan ISO.

Sebelum memulai proses sertifikasi ISO, sektor konstruksi harus memiliki kerangka kerja yang kuat. Kerangka kerja ini juga menjelaskan apa yang harus dilakukan jika terjadi pelanggaran keamanan.

  1. Mengidentifikasi celah keamanan

Sektor konstruksi akan meninjau proses, kebijakan, dan perangkat secara teratur, dan sulit untuk mendapatkan gambaran lengkap yang diperlukan untuk menemukan titik-titik lemah dalam sistem keamanan.

  1. Menetapkan tanggung jawab dan kepemilikan

Standar ISO mencakup segalanya, mulai dari membantu setiap anggota tim memahami tanggung jawab dan kontrol fisik hingga mengelola risiko dan kepatuhan pemasok, sehingga diperlukan tanggung jawab yang kuat di sektor konstruksi.

  1. Mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan

Dalam sertifikasi ISO mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan sangat penting, tanpa adanya dukungan ini proses sertifikasi ISO tidak akan berjalan dengan lancar.

  1. Tidak memiliki rencana proyek

Jika sektor konstruksi tidak memiliki rencana proyek, proses sertifikasi ISO akan terhambat dan sektor konstruksi tidak akan pernah mendapatkan sertifikasi ISO.

  1. Menerapkan standar ISO

Salah satu tantangan terbesar dari sertifikasi ISO adalah mengimplementasikan biasanya sektor bisnis tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan internal untuk melakukan perubahan yang disyaratkan oleh ISO. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi sektor konstruksi yang ingin mendapatkan sertifikasi ISO.

Strategi Menghadapi Tantangan Proses Sertifikasi ISO

Untuk dapat menghadapi tantangan selama proses sertifikasi ISO, sektor konstruksi harus memastikan bahwa implementasi ISO selaras dengan proses dan prosedur yang ada, sektor konstruksi dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Lakukan analisis kesenjangan

Mengevaluasi proses dan prosedur saat ini terhadap persyaratan untuk mengidentifikasi kesenjangan. Analisis ini akan menyoroti area yang perlu dimodifikasi atau dikembangkan.

  1. Mengidentifikasi kesamaan

Tentukan dimana proses dan prosedur yang ada sesuai dengan persyaratan ISO, dan mengidentifikasi area di mana penyesuaian ini dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan dan memanfaatkan sistem yang ada.

  1. Kembangkan rencana implementasi

Buat rencana terperinci yang menguraikan perubahan yang diperlukan, jadwal, tanggung jawab, dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelaraskan proses yang ada dengan standar ISO.

  1. Melibatkan pemangku kepentingan utama

Libatkan karyawan, tim, dan manajer yang bertanggung jawab atas proses yang ada dalam proses sertifikasi. Mintalah masukan dari mereka, dan atasi masalah yang ada.

  1. Memodifikasi dan mengintegrasikan proses

Memperbarui proses dan prosedur yang ada untuk memenuhi persyaratan ISO dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan standar kualitas dan tujuan organisasi lainnya.

  1. Memberikan pelatihan dan dukungan

Memastikan karyawan dilatih tentang proses dan prosedur yang diperbarui. Sektor konstruksi harus memberikan panduan, dukungan, dan sumber daya untuk memfasilitasi transisi yang lancar dan mendorong kepatuhan terhadap persyaratan ISO.

  1. Memantau dan meninjau

Sektor konstruksi harus terus memantau efektivitas proses dan prosedur yang telah diselaraskan. Melakukan audit internal untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mempertahankan keselarasan dengan persyaratan ISO. Ketahui juga manfaat sertifikaso ISO 9001 untuk memperbaiki proses bisnis

Segera konsultasikan kebutuhan Anda

× Apa yang bisa kami bantu?