Konsultan Katiga Indonesia

proyek konstruksi

Sektor konstruksi menjadi salah satu sektor yang mempunyai risiko tinggi. Oleh sebab itu dalam melaksanakan kegiatan konstruksi, organisasi harus mempunyai manajemen pengelolaan risiko yang efektif. Manajemen pengelolaan risiko konstruksi adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengurangi potensi risiko yang dapat mempengaruhi penyelesaian proyek konstruksi yang sukses dalam anggaran dan jangka waktu yang dialokasikan. Ketahui juga bagaimana perencanaan dan pengendalian proyek yang efektif. Manajemen risiko konstruksi melibatkan langkah-langkah proaktif untuk meminimalkan dampak negatif dari ketidakpastian dan mencakup berbagai strategi, alat, dan praktik untuk mengatasi berbagai risiko yang terkait dengan proyek konstruksi.

Tahapan Manajemen Pengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko memainkan peran penting untuk mensukseskan kegiatan proyek konstruksi. Oleh karena itu, keberadaan pengelolaan risiko menjadi suatu keharusan bagi sektor konstruksi yang ingin meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis. Berikut tahapan manajemen pengelolaan risiko yang efektif 

  1. Melakukan identifikasi risiko sejak awal proyek dilakukan

Saat proyek dilakukan sudah seharusnya sektor konstruksi untuk melakukan identifikasi risiko, identifikasi ini meliputi sejumlah pertanyaan seperti : 

  • Apa saja daftar kemungkinan risiko proyek dan bagaimana kategorisasi?
  • Apakah tim yang bertanggung jawab sudah cukup berpengalaman dalam mengatasi risiko yang mungkin terjadi
  • Apakah tim terkait sudah yakin bahwa seluruh peluang proyek sudah ditentukan?
  • Siapa saja pihak yang akan bertanggung jawab atas risiko yang mungkin akan terjadi?
  1. Komunikasikan risiko dengan seluruh stakeholder

Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan proyek harus mengetahui seluruh risiko yang akan terjadi selama proyek berlangsung. Sektor konstruksi harus membuat pertemuan dengan stakeholder lainnya untuk membahas terkait risiko proyek.

  1. Mempertimbangkan positive risk dan negatif risk

Dalam pengelolaan risiko sektor konstruksi harus mempertimbangkan positif risk atau peluang, dan negatif risk atau kelemahan dan ancaman. Dengan mempertimbangkan kedua aspek ini akan membantu sektor konstruksi untuk melihat risiko yang akan terjadi.

  1. Membuat skala prioritas

Dalam melakukan kegiatan proyek, sektor konstruksi harus membuat skala prioritas, hal ini bertujuan untuk membantu evaluasi, mengkategorisasi, dan mengukur dampak risiko yang ditemukan.

  1. Sebelum memecahkan risiko sektor konstruksi harus membuat penilaian risiko

Dengan membuat penilaian risiko dapat membantu sektor konstruksi untuk membuat strategi yang tepat untuk memecahkan masalah dan meminimalisir risiko.

  1. Merencanakan respon risiko yang tepat

Beberapa risiko yang terjadi memerlukan langkah penanganan yang tepat, sehingga sektor konstruksi perlu membuat rencana respon yang tepat supaya risiko dapat terkendali.

  1. Merencanakan tindakan pencegahan

Setelah organisasi melakukan identifikasi risiko, selanjutnya organisasi harus merencanakan tindakan pencegahan dengan mengembangkan tindakan pencegahan yang tepat untuk meminimalisir peluang terjadinya risiko.

  1. Mempersiapkan rencana darurat

Dengan mempersiapkan rencana darurat akan membantu organisasi jika terjadi risiko secara tiba-tiba.

  1. Melakukan pengukuran efisiensi risiko

Pengukuran efisiensi risiko ini dengan membuat matriks risiko yang terdiri dari : 

  • Bagaimana perbandingan jumlah risiko yang terjadi dengan risiko teridentifikasi?
  • Apa dampak risiko?
  • Berapa banyak risiko yang terjadi secara berulang
  • Bagaimana risiko aktual yang terjadi berbeda dengan risiko yang sudah diantisipasi?
  1.  Audit risiko

Kegiatan audit risiko sangat penting bagi organisasi karena dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko pada sektor konstruksi.

  1. Melakukan pemantauan dan pengendalian risiko

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan meliputi berbagai aspek, seperti : 

  • Mengidentifikasi risiko baru dan merencanakannya.
  • Melacak risiko yang ada dengan melihat penyebab risiko dan kemungkinan risiko.
  • Reklasifikasi risiko
  • Pelaporan risiko

Segera konsultasikan kebutuhan Anda

× Apa yang bisa kami bantu?