Konsultan Katiga Indonesia

Implementasi ISO 45001

Implementasi ISO 45001 menandai langkah penting bagi perusahaan yang berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keselamatan tenaga kerjanya. Standar internasional ini, memang dirancang khusus untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, dengan memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengelola risiko pekerjaan secara proaktif dan menciptakan lingkungan tempat kerja yang lebih aman. 

Standar ISO 45001 menekankan pendekatan sistematis untuk mengelola kesehatan dan keselamatan kerja, yang mengharuskan perusahaan untuk menetapkan dan memelihara proses yang mempertimbangkan konteks organisasi, kebutuhan dan harapan pekerja dan pihak-pihak yang berkepentingan, serta kepatuhan terhadap persyaratan hukum yang relevan. Dengan mengadopsi standar ini, perusahaan mampu menunjukkan komitmen untuk mengembangkan budaya keselamatan, di mana kesejahteraan karyawan sangat diprioritaskan, dan risiko diidentifikasi, dinilai, dan dikendalikan secara sistematis.

Saat ini penerapan standar ISO 45001 semakin dimudahkan dengan adanya teknologi. Hadirnya teknologi dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka, mengurangi biaya, dan merampingkan proses. Selain itu, teknologi dapat memainkan peran penting dalam implementasi manajemen ISO 45001 dengan menghadirkan perangkat teknologi seperti sistem manajemen dokumen elektronik, sistem informasi manajemen K3, dan perangkat otomasi dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keamanan lingkungan kerja, mengurangi biaya, dan merampingkan proses K3. Ketahui juga langkah efektif dalam penerapan SMK3

Peran Teknologi dalam Implementasi Standar ISO 45001

Teknologi digital yang terintegrasi akan membantu perusahaan yang ingin menerapkan ISO 45001 dan meningkatkan kemampuan manajemen darurat yang diperlukan untuk mengantisipasi, mencegah, atau meminimalkan risiko darurat. Selain itu peran teknologi ini juga meliputi:

  1. Mengidentifikasi dan merencanakan potensi situasi darurat
  2. Mengintegrasikan latihan darurat ke dalam sistem perusahaan
  3. Mempersiapkan respons yang terencana terhadap situasi darurat, seperti pandemi, ancaman bom, serangan teroris, insiden penembak aktif, atau bencana alam
  4. Secara berkala menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat
  5. Mengevaluasi dan merevisi langkah-langkah kesiapsiagaan darurat, terutama setelah terjadinya situasi darurat
  6. Memberikan informasi yang relevan kepada semua anggota perusahaan mengenai tugas dan tanggung jawab mereka selama kejadian darurat
  7. Memfasilitasi pelatihan pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggap darurat
  8. Mengkomunikasikan informasi kepada kontraktor, pengunjung, layanan tanggap darurat yang relevan, otoritas pemerintah, dan masyarakat setempat

Segera konsultasikan kebutuhan Anda

× Apa yang bisa kami bantu?