Studi Kasus: Kegagalan Proyek Konstruksi dan Penyebabnya

Keberhasilan sebuah proyek konstruksi tidak semata ditentukan oleh besarnya anggaran atau lamanya pengalaman pelaksana, melainkan oleh sejauh mana setiap unsur perencanaan, pengendalian, dan pelaksanaan dikelola secara terintegrasi. Dalam praktiknya, tidak sedikit proyek konstruksi yang mengalami hambatan serius hingga berujung pada keterlambatan, pembengkakan biaya, bahkan kegagalan total. Kegagalan proyek konstruksi seringkali bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan akumulasi dari berbagai kelemahan sistemik mulai dari ketidakjelasan dokumen kontrak, pemilihan penyedia yang tidak tepat, lemahnya manajemen risiko, hingga koordinasi antar pihak yang tidak efektif.
Studi kasus menunjukkan bahwa proyek yang gagal umumnya memiliki pola yang serupa, yakni minimnya evaluasi awal, ketidaktepatan pengawasan lapangan, dan pengabaian terhadap prinsip-prinsip dasar manajemen konstruksi. Pemahaman atas penyebab kegagalan ini penting sebagai pelajaran untuk membangun sistem pengadaan dan pelaksanaan proyek yang lebih tangguh dan akuntabel.
Studi Kasus Kegagalan Proyek Konstruksi
Dikutip dari Investor.id pada tahun 2020 pernah ada kasus kegagalan proyek konstruksi yaitu Runtuhnya gedung midrise di Slipi, Jakarta Barat yang disebabkan oleh beberapa faktor teknis dan administratif yang saling terkait. Berdasarkan hasil penyelidikan, berikut adalah penyebab utama kegagalan konstruksi tersebut :
- Kualitas Material yang Buruk
Penggunaan material berkualitas rendah atau tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan bangunan tidak mampu menahan beban yang diharapkan. Beberapa masalah terkait material meliputi beton berkualitas rendah dan baja yang tidak sesuai spesifikasi . - Kurangnya Pemeliharaan dan Pengawasan
Bangunan yang tidak mendapatkan pemeliharaan rutin dan pengawasan yang memadai cenderung mengalami kerusakan struktural. Kondisi ini diperburuk dengan tidak adanya evaluasi berkala terhadap kondisi fisik bangunan . - Perubahan Fungsi Tanpa Analisis yang Memadai
Perubahan fungsi bangunan yang tidak disertai dengan analisis teknis yang valid dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara desain dan kondisi aktual, meningkatkan risiko kegagalan struktural . - Dokumentasi dan Perizinan yang Tidak Lengkap
Ketiadaan izin mendirikan bangunan (IMB) yang sesuai dan tidak adanya sertifikat laik fungsi (SLF) yang aktif menunjukkan adanya kelalaian dalam aspek administratif proyek, yang berpotensi memperburuk kondisi bangunan.
Solusi Antisipasi Kegagalan Proyek Konstruksi
- Perencanaan Teknis yang Komprehensif
Melakukan studi kelayakan dan perencanaan teknis secara menyeluruh, termasuk analisis struktur, kondisi tanah, dan beban bangunan. Dokumen perencanaan harus disusun oleh tenaga ahli bersertifikat dan ditinjau ulang oleh tim independen. - Pemilihan Penyedia Jasa yang Kompeten
Proses pengadaan harus memastikan bahwa kontraktor atau konsultan yang dipilih memiliki kode KBLI yang sesuai, rekam jejak yang baik, serta sumber daya manusia dan peralatan yang memadai untuk pekerjaan yang ditawarkan. - Penggunaan Material Sesuai Spesifikasi
Material konstruksi harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan dalam dokumen teknis. Pengawasan terhadap suplai dan pengujian mutu material harus dilakukan secara berkala untuk mencegah penggunaan bahan berkualitas rendah. - Pengawasan dan Manajemen Konstruksi yang Ketat
Pelaksanaan proyek harus diawasi oleh manajemen konstruksi (MK) profesional, dengan penerapan sistem kontrol mutu (quality control) dan pengendalian biaya serta waktu (cost & time control) secara konsisten. - Penerapan Sistem Manajemen Risiko
Identifikasi potensi risiko sejak awal proyek dan siapkan rencana mitigasi yang jelas. Termasuk risiko teknis, finansial, hukum, hingga sosial.
Kegagalan dalam proyek konstruksi sering kali bukan semata akibat teknis di lapangan, melainkan juga lemahnya perencanaan, manajemen, hingga kelengkapan legalitas usaha. Studi kasus ini menjadi pengingat bahwa setiap tahapan proyek harus ditopang oleh badan usaha yang kompeten dan memenuhi semua persyaratan hukum, termasuk kepemilikan SBU yang sah dan sesuai bidang.
Jika Anda ingin memastikan badan usaha Anda siap menghadapi setiap tantangan proyek dengan legalitas yang kuat, percayakan proses pengurusan SBU kepada ahlinya. Kunjungi PT. Konsultan Katiga Indonesia untuk mendapatkan layanan profesional dan terpercaya.