5 Langkah Strategis Penerapan Standar K3 dalam Proyek Konstruksi
Dalam lingkungan yang terus berubah, lokasi konstruksi mempunyai risiko kecelakaan kerja yang tinggi, karena seringkali mengharuskan bekerja di ketinggian, menangani beban berat, mengoperasikan mesin besar, dan bekerja dengan material kasar. Statistik dari Health & Safety Executive (HSE) menemukan bahwa industri konstruksi bertanggung jawab atas sepertiga dari cedera fatal yang terjadi di tempat kerja, serta 10% dari cedera besar lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan. Cedera dan kematian biasanya terjadi akibat pekerja terjatuh dari ketinggian, tertabrak benda bergerak, tertimpa kendaraan atau mesin, atau saat melakukan penggalian.
Oleh karena itu, sektor konstruksi harus menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Standar K3 merupakan pedoman yang dapat digunakan oleh berbagai sektor bisnis untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Adanya standar K3 akan membantu sektor bisnis membuat perencanaan yang matang untuk memberikan keselamatan pada saat bekerja. Dengan memiliki langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang tepat dan memastikan bahwa tenaga kerja mengetahui langkah-langkah ini, risiko terkait dengan kondisi kerja dapat dikurangi secara signifikan.
Baca juga : Mengatasi Tantangan Penerapan ISO di Sektor Konstruksi
Bagaimana Pentingnya Penerapan Standar K3 dalam Proyek Konstruksi?
Penerapan standar K3 dalam kegiatan proyek melibatkan sejumlah langkah strategis yang dibuat untuk meminimalkan kecelakaan kerja, langkah strategis tersebut diantaranya:
- Menggunakan Peralatan Perlindungan Diri
Pekerja yang melakukan kegiatan proyek harus dilatih terkait penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang tepat, selain itu sektor konstruksi harus menyediakan peralatan kerja yang mumpuni seperti helm, sepatu keselamatan, rompi reflektif, dan sarung tangan.
- Pelatihan keselamatan
Sektor konstruksi harus memberikan pelatihan terhadap risiko dan bahaya, serta penggunaan APD yang benar. Selain itu pelatihan juga meliputi prosedur evakuasi darurat dan pemahaman terhadap prosedur kerja yang aman.
- Penegakkan standar keamanan
Dalam kegiatan proyek, sektor konstruksi harus mematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh peraturan perundangan serta memastikan bahwa peralatan aman untuk digunakan, lingkungan kerja aman, dan memastikan semua pekerja mematuhi prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
- Pelaporan dan investigasi insiden
Jika terjadi kecelakaan atau insiden pada saat proyek dilakukan harus melakukan penyelidikan dan analisis dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab dan memperbaiki sistem yang ada.
- Manajemen stres
Sektor konstruksi harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman karena dapat mendukung kesejahteraan mental pekerja dan meminimalisir stres.
Baca juga : Penerapan Teknologi Pengelolaan Air Limbah
PT. Konsultan Katiga Indonesia merupakan perusahaan konsultasi terpercaya dan sudah membantu banyak perusahaan dalam memenuhi kebutuhan mereka terkait sertifikasi sistem manajemen. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan efektif yang akan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah profesional dan juga berpengalaman. Lengkapi kebutuhan Anda bersama kami dan dapatkan penawaran menarik lainnya dengan hubungi kami melalui kontak dibawah ini!